logo Kompas.id
EkonomiInvestor Indonesia Tidak...
Iklan

Investor Indonesia Tidak Risaukan Pengetatan Moneter AS

Tak seperti pada tahun 2013, kebijakan ”tapering” kali ini diyakini tidak lagi berdampak banyak terhadap pasar keuangan, termasuk di Indonesia.

Oleh
Joice Tauris Santi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AH4-T-otolVw3bdEQ81YYlTuGQg=/1024x593/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F1798c7bf-c564-4aa2-af87-bf9677f3d7c0_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melalui layar di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (9/8/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Bank Sentral Amerika Serikat telah mengumumkan akan melakukan pengetatan moneter melalui pengurangan belanja obligasi pada November ini. Tak seperti pada tahun 2013, kebijakan yang disebut tapering ini diyakini tidak lagi berdampak banyak terhadap pasar keuangan, termasuk di Indonesia.

Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi belanja obligasi senilai 15 miliar dollar AS setiap bulannya dari total pembelian sebesar 120 miliar dollar AS. Tindakan The Fed ini sudah diantisipasi dan diperhitungkan para pelaku pasar. Oleh karena itu, tidak ada gejolak berarti. Pasar saham Indonesia diperkirakan masih akan terus menanjak hingga sekitar 6.680 pada akhir tahun.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan