kebijakan fiskal
Realisasi Belanja Negara Merosot
Terdapat indikasi pemerintah menahan belanja dalam rangka menjaga tingkat defisit anggaran tetap rendah. Di sisi lain, seretnya kinerja belanja dapat mempersulit akselerasi pemulihan ekonomi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fba12b739-b519-4b59-ad5a-5d0b8c0c5b30_jpg.jpg)
Pekerja memerikasa pipa yang akan digunakan saat menyelesaikan proyek revitalisasi jalur pedestrian di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Kinerja dari belanja negara hingga September 2021 menukik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski lazimnya percepatan penyerapan anggaran akan dilakukan pemerintah di pengujung tahun, terdapat indikasi otoritas menahan laju belanja untuk menjaga defisit anggaran.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total belanja negara hingga September 2021 turun 1,9 persen dari Rp 1.841,1 triliun pada September 2020 menjadi Rp 1.806,8 triliun. Penurunan terdalam terjadi pada komponen transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang pada periode tersebut anjlok hingga 14 persen.