logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBalada Sawah-sawah Musnah di...
Iklan

Balada Sawah-sawah Musnah di Pinggir Danau Poso

Solusi jangka panjang untuk mencegah musnahnya sawah sebagai sumber pangan di pinggir Danau Poso, Kabupaten Poso, Sulteng, harus dibicarakan bersama agar keadilan bagi semua pihak tercapai.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2MmtF0vKQ-Vwh3CmgiU9c4S5qnc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F4e7da93a-9ee4-459d-ba4a-b217eaabe9a3_JPG.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Runtulembah Tumatio (57) dan istrinya, Ambrawati Rantelero (61), berdiri di petak sawah yang terendam di Desa Toinasa, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (3/10/2021).

Terendamnya 266 hektar sawah di pinggir Danau Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terkait dengan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air Poso 1 tak bisa dibiarkan berlarut. Selain jangka pendek, berbagai pilihan solusi jangka panjang perlu dipertimbangkan, termasuk rekayasa budidaya dan kompensasi lahan.

Sawah yang terendam pasang air Danau Poso tersebar di sedikitnya 13 desa pinggir Danau Poso, antara lain Desa Meko, Desa Salukaia, Desa Buyumpandoli, Desa Dulumai, dan Desa Tokilo. Sebagian besar sawah itu tak lagi diolah. Genangan air masih tersisa di sejumlah lokasi karena sewaktu-waktu pasang bisa datang lagi.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan