Energi Terbarukan Terkendala Teknologi
Belum semua jenis pembangkit listrik dari energi terbarukan mampu beroperasi 24 jam. Keandalan pasokan dan keterjangkauan tarif listrik masih menjadi pertimbangan utama pelanggan listrik PLN.
JAKARTA, KOMPAS — Optimalisasi sumber energi terbarukan menjadi tenaga listrik masih terkendala teknologi penyimpanan lewat baterai. Pasalnya, belum semua pembangkit listrik dari energi terbarukan bisa beroperasi selama 24 jam. Pengembangan energi terbarukan juga harus mempertimbangkan kondisi pasokan dan permintaan tenaga listrik di suatu wilayah.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen menetapkan emisi nol karbon pada 2060 dengan mengoptimalkan sumber energi terbarukan. Namun, pemerintah juga menyadari adanya pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang memiliki kontrak panjang dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). ”Kami menghormati kontrak yang ada. Oleh karena itu, kami mengembangkan apa yang disebut sebagai transisi energi,” kata Suahasil saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertajuk ”Energi Terbarukan: Sudut Pandang Supply-Demand, Keterjangkauan Tarif, dan Keandalan Pasokan”, Kamis (21/10/2021).