logo Kompas.id
EkonomiPemikiran Transformasi Ekonomi...
Iklan

Pemikiran Transformasi Ekonomi Bali Melalui Buku ”Ekonomi Kerthi Bali”

Bali perlu bertransformasi dengan menggunakan sumber daya lokal yang dimiliki. Bergantung pada satu sektor ekonomi, yaitu pariwisata, dinilai tidak berimbang dan tidak memperhatikan potensi ekonomi lokal lainnya.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9mIszZI9wrfgbhYMOnbGoMr8aTE=/1024x552/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211020cokb-peluncuran-buku-koster_1634712951.jpg
ISTIMEWA/PEMPROV BALI

Tangkapan layar dari tayangan penyerahan buku berjudul Ekonomi Kerthi Bali dari Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (kiri) dalam serangkaian acara peluncuran buku berjudul Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, Bali, Rabu (20/10/2021).

DENPASAR, KOMPAS — Ketergantungan Bali terhadap satu sektor ekonomi, yaitu pariwisata, dinilai tidak berimbang dan tidak memperhatikan potensi ekonomi lokal lainnya. Bali perlu bertransformasi dengan menggunakan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebudayaan yang dimiliki Bali untuk membangun fundamen ekonomi Bali yang tangguh, seimbang, berkeadilan, dan mandiri.

Bali yang merupakan kepulauan memiliki enam sektor potensial yang harus dibangun dan dikembangkan secara terintegrasi sebagai sumber ekonomi lokal, yakni pertanian; kelautan dan perikanan; industri; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi; ekonomi kreatif dan digital; serta pariwisata. Adapun pariwisata tetap dibangun dan dikembangkan sebagai penggerak yang menarik sektor-sektor ekonomi Bali lainnya.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan