logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPotensi Cangkang Sawit Besar, ...
Iklan

Potensi Cangkang Sawit Besar, Namun Perlu Pembenahan dari Sisi Regulasi  (Jelajah Energi)

Sebagai penghasil sawit, Kalimantan Barat memiliki potensi besar bahan baku energi baru terbarukan dari cangkang sawit untuk pembangkit listrik tenaga uap metode co-firing. Namun perlu ada revisi regulasi harga.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6bKI1H71i9gsuxj8R5KUJFn0UwQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Ff0f1e1bf-2c05-41a1-abf8-ed5a7991d76d_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Lampu menerangi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (10/10/2021).

SINTANG, KOMPAS – Sebagai penghasil sawit, Kalimantan Barat memiliki potensi besar bahan baku energi baru terbarukan dari cangkang sawit untuk pembangkit listrik tenaga uap metode co-firing. Namun, diperlukan pembenahan dari sisi regulasi terutama mengenai batas maksimum harga pengadaan cangkang sawit.

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) co-firing merupakan PLTU yang mencampurkan bahan bakar batu bara dan biomassa (cangkang sawit). Kadar pencampuran cangkang sawit untuk PLTU berkisar 5-10 persen. Di Kalbar terdapat dua PLTU co-firing, yaitu di Kabupaten Sintang dan Sanggau.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan