logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKlaim Surplus 2,8 Juta Ton,...
Iklan

Klaim Surplus 2,8 Juta Ton, Mentan Sebut Data Stok Jagung Tervalidasi

Terkait keluhan para peternak akan fluktuasi harga jagung, Menteri Pertanian menyebut itu merupakan dinamika pasar. Beberapa waktu lalu, menurut dia, panen raya sempat tertunda karena mundur sekitar 20 hari.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aOTuWPuhOzcp69e3h2--4ouCR0I=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Fc30777f8-7909-4db7-b1be-4bfdccbcd129_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Para petani duduk di dekat tanaman jagung siap panen di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (29/9/2021). Panen jagung nasional berlangsung September hingga Desember 2021. Menurut data Kementerian Pertanian, pada akhir tahun, stok jagung diperkirakan berlebih (overstock) 2,85 juta ton.

GROBOGAN, KOMPAS β€” Kementerian Pertanian menegaskan stok jagung dalam negeri aman. Pemerintah bahkan mengklaim akan kelebihan stok atau surplus 2,85 juta ton jagung pada akhir 2021. Terkait jeritan para peternak ayam, Kementan akan mendekatkan sentra produksi jagung dengan para peternak agar distribusi pakan lebih lancar.

Menurut data prognosa Kementan dan Badan Pusat Statistik, produksi bersih jagung Januari-Desember 2021 adalah 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Sementara kebutuhan jagung dalam setahun, untuk pakan, konsumsi, dan industri, yakni 14,37 juta ton. Ditambah stok akhir Desember 2020 sebanyak 1,43 juta ton, maka pada akhir 2021 diperkirakan ada kelebihan 2,85 juta ton.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan