Tingkat Ketergantungan Energi Fosil Masih Tinggi
Tingkat ketergantungan energi fosil di Indonesia masih tinggi. Perhitungan emisi sementara tahun 2020 masih 579 juta ton karbon dioksida. Energi baru terbarukan perlu didorong pemerintah untuk dapat mencapai nol emisi.
JAKARTA, KOMPAS — Tingkat ketergantungan energi fosil di Indonesia masih tinggi. Walaupun terjadi penurunan emisi akibat dari pandemi Covid-19 yang mengurangi mobilitas masyarakat serta kegiatan sektor industri dan komersial, jumlah perhitungan emisi sementara tahun 2020 masih mencapai 579 juta ton karbon dioksida. Jumlah ini memang menurun dibandingkan dengan dominasi penggunaan energi fosil pada tahun 2019 yang mencapai 638 juta ton karbon dioksida.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto dalam webinar nasional ”Transisi Energi Net Zero Emission: Tantangan Ketahanan Energi dan Transformasi Sektor” di Jakarta, Senin (27/9/2021), mengatakan, ”Saat ini, tingkat ketergantungan energi fosil di Indonesia masih tinggi. Padahal, cadangan energi fosil makin menipis, khususnya minyak bumi. Untuk itu, percepatan transformasi penggunaan energi fosil menuju pemanfaatan EBT dan energi rendah karbon merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan.”