logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊNaikkan Produktivitas Tanaman ...
Iklan

Naikkan Produktivitas Tanaman Kopi, Sambung Pucuk Dijalankan di Sumsel

Produksi kopi di Sumatera Selatan dinilai masih belum optimal, yakni di bawah 1 ton per hektar per tahun. Mekanisme sambung pucuk diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan produksi.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JTgFXJPF-ENMME-hwVCRgeccaEk=/1024x769/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FWhatsApp-Image-2021-09-27-at-17.23.13_1632738489.jpeg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sejumlah pengunjung sedang mencoba sejumlah varian kopi asal Sumsel di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya, Senin (27/9/2021). Hal ini diharapkan dapat mempromosikan kopi Sumsel di tingkat domestik dan internasional.

PALEMBANG, KOMPAS β€” Produksi kopi di Sumatera Selatan dinilai masih belum optimal, yakni di bawah 1 ton per hektar per tahun. Padahal, produksi kopi di negara produsen kopi lain sudah mencapai 3 ton per hektar per tahun. Program sambung pucuk menjadi andalan untuk meningkatkan produksi dan diharapkan dapat mendongkrak produksi petani dalam tiga tahun ke depan.

Ketua Dewan Kopi Sumatera Selatan Zain Ismed, Senin (27/9/2021), di Palembang, menuturkan, selama ini produksi kopi di Sumsel sekitar 800-900 kilogram per hektar per tahun. Jumlah tersebut masih sangat jauh dibandingkan produksi negara lain, seperti Vietnam, yang kini telah mencapai 3 ton per tahun.

Editor:
agnespandia, aufrida wismi
Bagikan