logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSurplus Neraca Perdagangan...
Iklan

Surplus Neraca Perdagangan Bangkitkan Optimisme Pemerintah

Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sepanjang 16 bulan berturut-turut. Namun, Indonesia perlu secara bertahap mengurangi ketergantungan ekspor pada komoditas yang fluktuatif.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gJwXj1ABh2jrNltiG-bY0_nrEx8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210901TOK3_1630488587.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (1/9/2021). Badan Pusat Statistik mencatat, total nilai ekspor migas dan nonmigas Indonesia pada Juli 2021 mencapai 17,7 miliar dollar AS, sementara impornya 15,11 miliar dollar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus 2,59 miliar dollar AS, melanjutkan tren surplus selama 15 bulan berturut-turut.

JAKARTA, KOMPAS β€” Surplus neraca perdagangan yang ditopang oleh permintaan komoditas global membangkitkan optimisme pemerintah terhadap potensi pemulihan ekonomi dunia dan nasional. Namun, ketergantungan ekspor pada harga komoditas tetap perlu diwaspadai karena bisa jadi bumerang bagi lompatan ekonomi domestik.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan, neraca perdagangan pada Agustus 2021 yang tercatat surplus 4,74 miliar dollar AS (Rp 67,47 triliun) akan turut menggerakkan perekonomian nasional.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan