logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊModal Pemulihan Kuat, RI Tetap...
Iklan

Modal Pemulihan Kuat, RI Tetap Perlu Waspadai Risiko

Kendati masih ada risiko ketidakpasitan akibat pandemi Covid-19, Indonesia memiliki modal kuat untuk pulih dan tumbuh lebih kuat. Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 3,5 persen pada 2021 dan 5 persen pada 2022.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r6vgKROW2SFoq7eebxgIy0004CY=/1024x677/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F7af53b1a-14f7-410b-ab04-a77122596840_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek revitalisasi jalur pedestrian di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/8/2021). Penyerapan tenaga kerja melalui sejumlah proyek pembangunan dapat berkontribusi dalam mengurangi pengangguran yang meningkat selama pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Modal Indonesia memulihkan ekonomi dari imbas pandemi Covid-19 dinilai kuat. Di tengah penurunan kasus Covid-19, ekspor, investasi, dan digitalisasi semakin tumbuh. Permintaan domestik juga berangsur-angsur membaik ditopang oleh berbagai stimulus ekonomi.

Akan tetapi, Indonesia tetap perlu mewaspadai risiko penularan Covid-19 yang disebabkan mutasi virus korona baru. Di sisi lain, pengurangan stimulus moneter melalui tapering off atau penghentian pembelian aset obligasi Pemerintah Amerika Serikat oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), berpotensi melemahkan rupiah.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan