logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBanjir Relokasi Industri di...
Iklan

Banjir Relokasi Industri di ASEAN dan RI

Perusahaan-perusahaan AS, Korea Selatan, dan Jepang merelokasi industrinya dari China ke negara-negara di kawasan ASEAN pada 2019-2020. Perusahaan rantai nilai global bahkan membujuk perusahaan pemasoknya untuk pindah.

Oleh
hendriyo widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EX0ZWg3x2F1KxIwxxL3SxXC3ST0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FGerbang-Kawasan-Industri-Kendal_1630673058.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Kendaraan melintas di gerbang Kawasan Industri Kendal yang berstatus kawasan ekonomi khusus (KEK), di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (3/9/2021). KEK Kendal, dengan luas 1.000 hektar, kini sudah 69 tenant, sejumlah 19 di antaranya sudah beroperasi. Bidang usaha utama di KEK Kendal ialah industri tekstil dan busana, furnitur dan alat permainan, makanan dan minuman, otomotif, elektronik, dan logistik.

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kebanjiran relokasi industri dan investasi langsung dari China. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN menyebutkan, hal itu merupakan buah dari perang dagang Amerika Serikat-China serta Prakarsa Sabuk dan Jalan atau megaproyek Jalur Sutera Baru China.

ASEAN juga menyatakan, hal ini merupakan momen penting bagi ASEAN untuk menjadi kawasan unggul dalam rantai pasok global seturut dengan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025. Banjir investasi juga menjadi modal dasar kawasan untuk menopang pemulihan ekonomi di tengah dan pascapandemi Covid-19.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan