logo Kompas.id
EkonomiHarga Gabah Petani Hancur
Iklan

Pertanian

Harga Gabah Petani Hancur

Kasus harga gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) terjadi 16 bulan berturut-turut sejak April 2020. Lesunya pasar di tengah produksi yang stabil menekan harga di tingkat produsen. Kesejahteraan petani turun.

Oleh
Mukhamad Kurniawan
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/6Vzqtx2N9Qywql_9IiJjLEOJYQA=/1024x674/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210523WEN6_1621748398.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Buruh tani membersihkan gabah hasil panen sebelum dikemas ke dalam karung di Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (23/5/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Harga gabah petani cenderung rendah dengan kasus harga gabah di bawah harga pokok pembelian terjadi 16 bulan berturut-turut sejak April 2020. Lesunya permintaan di tengah produksi yang cenderung stabil dinilai menekan harga di tingkat produsen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kasus harga gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) semakin intens dua tahun terakhir. Pada kurun 2016- 2019, kasus harga gabah turun di bawah HPP terjadi terutama pada puncak panen musim tanam rendeng, yakni periode Februari-Juni.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...