logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTarget Optimistis dan...
Iklan

Target Optimistis dan Pemangkasan Berulang Proyeksi Penerimaan

Kenyataan memang sering kali tidak sesuai harapan. Apalagi ketika usaha mewujudkan angan dihadang gelombang ketidakpastian. Dalam suasana yang penuh tantangan, tidak salah menguatkan diri dengan terus memupuk harapan.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1V8Rn7Lb40F2ldCfBN0nQ_B062k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F6f3536ac-d8cd-43f0-a621-35da3e081afe_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para pegawai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, memanfaatkan layanan Coaching Clinic Surat Pemberitahuan (SPT) Pribadi dari petugas Direktorat Jenderal Pajak di selasar Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Seperti di banyak sektor, usaha memproyeksikan penerimaan pajak tahun depan bukanlah perkara mudah. Termasuk oleh para pemerhati pajak. Sebab, ada selimut kabut ketidakpastian yang amat tebal, terutama akibat pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan bakal berakhir.

Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, target penerimaan pajak pada tahun depan ditetapkan Rp 1.262,9 triliun. Angka itu 10,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi penerimaan pajak tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 1.142,5 triliun.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan