FotografiFoto CeritaSepenggal Cerita dari Pasar...
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Sepenggal Cerita dari Pasar Santa

Pasar Santa yang pernah berjaya tahun 2014 hingga 2015 kini semakin sepi. Awal pandemi hingga masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat makin menggerus keramaian pasar yang dibuat pekerja kreatif ini.

Oleh
AGUS SUSANTO
· 1 menit baca

Lima pengojek daring duduk dan bercengkerama di tangga masuk Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/8/2021). Minuman kemasan plastik dan kotak kertas berisi makanan yang sudah siap  terpaksa terlambat diantar beberapa saat. Hujan masih mengguyur deras di puncak musim kemarau meski sudah 10 menit berteduh.

Pasar Santa yang dulu ramai kini cenderung sepi. Siang itu puluhan kursi masih dibalik di atas meja. Hanya beberapa kursi kursi di ujung yang diduduki pengojek daring yang menunggu pesanan makanan dan minuman. Tak banyak kios yang buka, hanya beberapa kedai makanan yang buka. Kios lainnya, seperti penjualan aksesori, buku, vinil, hingga barang bekas masih tutup sementara.

Uda,  penjual nasi padang, duduk di ujung kios sembari menyeruput kopi susu. ”Cari apa, Dik, dari tadi keliling aja,” tanyanya. Uda mengatakan, beginilah kondisi Pasar Santa sekarang. Lorong-lorong yang dulunya ramai oleh orang lalu lalang dan saling berinteraksi itu kini sepi seperti tak terdengar jejak langkahnya lagi. ”Siang hari biasanya tempat ini lumayan ramai oleh pekerja kantoran makan siang, sejak pandemi hal itu tak terjadi lagi,” katanya.

Memuat data...
Memuat data...