Teknologi Finansial
Metode Pembayaran Digital Semakin Luas Penggunanya
Pemakaian metode pembayaran digital bukan hanya digunakan saat bertransaksi barang/jasa secara elektronik, melainkan juga semakin marak digunakan pada transaksi luring.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F139fdd3a-4bcc-48b9-b197-409faf533059_jpg.jpg)
Pengguna LinkAja bertransaksi dengan kode QR pada salah satu geraipembuat kopi di Jakarta, Jumat (1/11/2019). PT Fintek Karya Nusantara yang memiliki izin penerbitan uang elektronik LinkAja, bekerjasama dengan Bank Mandiri memperluas jaringan penerimaan LinkAja di berbagai merchant besar dan popular seperti Gramedia, Bukalapak, Blibli, Sarinah, Citilink, KFC, dan Chattime dengan memanfaatkan mesin EDC Mandiri serta layanan top up emoney Mandiri.Kompas/Alif Ichwan01/11/2019
JAKARTA, KOMPAS - Metode pembayaran digital semakin diminati oleh konsumen, baik saat bertransaksi barang/jasa di gerai luring maupun daring. Fenomena perubahan perilaku ini semakin diperkuat oleh pembatasan sosial karena pandemi Covid-19.
"Konsumen menuntut pengalaman pembayaran barang/jasa yang mulus. Dengan kata lain, kalau mereka berbelanja di gerai luring, mereka mau metode pembayaran digital sama berkualitasnya dengan saat mereka belanja di gerai daring," ujar Co-Founder dan Chief Operating Officer PT Satu Nusa Inti Artha (DOKU) Nabilah Alsagoff, Kamis (5/8/2021), di Jakarta.