logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBeralih ke Energi Bersih,...
Iklan

Beralih ke Energi Bersih, Investasi Hulu Migas Dikhawatirkan Merosot

Indonesia sedang meningkatkan produksi migas domestik sehingga masih membutuhkan mitra dan investor. Di sisi lain, mayoritas pemain migas besar dunia tengah menggeser bisnisnya ke energi terbarukan.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a9RwabmaZApRFCXG5qjCe00QTBs=/1024x629/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20150906Bah2_1613616057.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pekerja mengecek instalasi di Poleng Processing Platform yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Jawa Timur, Minggu (6/9/2015). Untuk meningkatkan produksi, direncanakan pada 2016 Pertamina akan melakukan 20 pengeboran sumur eksplorasi. Pada 2015, SKK Migas menetapkan target produksi PHE WMO sebesar 14.373 barel minyak per hari dan 110,83 juta kaki kubik gas.

JAKARTA, KOMPAS β€” Investor hulu minyak dan gas bumi atau migas di kancah internasional tengah meningkatkan belanja modalnya untuk proyek-proyek yang berorientasi pada pengurangan emisi karbon. Tren tersebut dikhawatirkan berakibat pada merosotnya investasi untuk eksplorasi migas di Indonesia.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi investasi hulu migas di Indonesia sepanjang semester I-2021 senilai 4,92 miliar dollar AS atau 39,7 persen dari target sepanjang tahun. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4,74 miliar dollar AS.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan