logo Kompas.id
EkonomiBantalan Digital Pedagang...
Iklan

Bantalan Digital Pedagang Pasar dan Tukang Sayur

Aplikasi digital menjadi bantalan dan benteng pertahanan usaha para pedagang pasar dan tukang sayur. Kendati belum menjangkau semua, aplikasi itu memberi secercah harapan di tengah sepinya pembeli dan hambatan pasokan.

Oleh
hendriyo widi/m paschalia judith j/dimas waraditya nugraha
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ILJE_9-AARLz3sfUta2kefB68gk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F3fc6b5c9-786f-437d-a3ba-002f7da8948e_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pedagang pakaian menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (7/7/2021). Pedagang mengakui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat telah menurunkan jumlah pengunjung di pasar tersebut. Selama PPKM pedagang non-sembako dibatasi waktu berjualannya.

Nyimas, pedagang pakaian Pasar Kranggan, Yogyakarta, baru pertama kali menggunakan aplikasi Whatsapp Bisnis pada Mei lalu. Dia tak menyangka, sejak memakai aplikasi pesan elektronik itu pembeli “berdatangan” untuk bertraksaksi sehingga usahanya bisa bertahan.

“Pembeli tak hanya dari Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi juga ada yang dari Jakarta dan Bogor," ujar Nyimas ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (19/7/2021).

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan