logo Kompas.id
Ekonomi”20 Menit”
Iklan

”20 Menit”

”20 menit” sebenarnya lebih dari cukup untuk merenungkan kembali apakah kita memiliki ”sense of crisis” di tengah pandemi Covid-19 ini.

Oleh
Hendriyo Widi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5PIfSJ6UsWsD226Ez11LgHPNHBk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fbc61e5ce-89fa-4f2e-8a92-8e3a522c5c7b_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pelanggan menikmati makan siang di Warteg Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/7/2021). Pada masa perpanjangan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, pemerintah memberikan kelonggaran kepada usaha kuliner yang dibolehkan menyediakan layanan makan di tempat untuk maksimal tiga orang dengan waktu hanya 20 menit.

Sejak awal mula kasus Covid-19 diumumkan pertama kali di Indonesia pada Maret 2020, kisah Covid-19 selalu bertaut erat dengan kisah ekonomi. Keduanya berjalan berdampingan meski kerap kali mengalami tarik ulur, kompromi, dan sesekali ada yang dikesampingkan.

Kini, kisah keduanya memasuki episode 17 (baca: berlangsung selama 17 bulan). Kisah yang memotret sekian banyak peristiwa mulai dari perjuangan hidup dan mati, kreativitas, inovasi, solidaritas, harapan, hingga oportunisme atau memetik keuntungan dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Sebuah serial panjang yang mungkin tak akan cukup dituturkan sembari makan selama 20 menit.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan