Satelit LEO Bisa Membantu Pemerataan Kebutuhan Akses Internet Indonesia
Kemunculan inovasi satelit telekomunikasi dengan ketinggian rendah dapat dipakai melengkapi upaya pemerataan akses internet di Indonesia. Ini tidak akan mengganggu bisnis jaringan internet dengan kabel serat optik.
JAKARTA, KOMPAS — Kemunculan inovasi satelit telekomunikasi dengan ketinggian rendah atau low earth orbit satellite dapat membantu melengkapi kebutuhan internet bagi masyarakat yang belum mendapat akses internet dengan maksimal. Untuk penggelaran layanan memakai teknologi satelit seperti ini dibutuhkan kerja sama dengan operator telekomunikasi lokal.
Satelit telekomunikasi dengan ketinggian rendah (LEO) memiliki jarak orbit dari permukaan bumi 600-1.000 kilometer. Inovasi ini bukan hal baru karena sudah berkembang sejak 1990-an, tetapi menemukan momentumnya saat konsumsi internet kian masif seperti sekarang. Konglomerat AS, Elon Musk, melalui proyek Starlink juga ikut memainkan peran.