logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKelindan Persoalan 1 Juta...
Iklan

Kelindan Persoalan 1 Juta Barel Per Hari

JIka tak ada pembenahan, Indonesia bisa terperangkap kian dalam menjadi importir migas setelah beberapa dekade lalu pernah menjadi anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2S9ZgcaUtIzVeSjZdg39Bcz08i8=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FSiaga-COVID-19-PHE-ONWJ-Pastikan-Kegiatan-Operasi-Tetap-Berjalan-1_1586670985.jpeg
SUMBER: PERTAMINA

Kegiatan hulu migas PHE Offshore North West Java di laut lepas bagian utara Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memilih tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.

Sepanjang semester I-2021, produksi siap jual atau lifting minyak di Indonesia sebanyak 667.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebanyak 5.430 juta standar kaki kubik per hari. Ada lompatan target luar biasa pada 2030, yaitu lifting minyak 1 juta barel per hari  serta 12 miliar standar kaki kubik per hari untuk gas bumi. Ini merupakan target ambisius di tengah tumpukan masalah klasik yang tak kunjung tuntas.

Sumber daya migas yang tersimpan dalam perut bumi perlu diangkat dan dimonetisasi. Negara memiliki keterbatasan untuk mengusahakan itu semua, baik dari sisi pendanaan, sumber daya manusia, maupun teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkanlah investor yang berkontrak dengan negara, dalam hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan