logo Kompas.id
EkonomiVaksin Berbayar Batal, Stok...
Iklan

Vaksin Berbayar Batal, Stok Perlu Diserap

Agar stok vaksin Sinopharm yang ada terserap lebih banyak oleh perusahaan kecil dan menengah, pemerintah dinilai perlu menurunkan harga vaksin. Opsi kedua adalah menggunakannya untuk program vaksinasi gratis pemerintah.

Oleh
AGNES THEODORA/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6UvGDLA-IiOKTNQB3zjx0otxIbc=/1024x648/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F8ad3559e-9657-44eb-989e-b2c9504bc243_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga menunggu giliran vaksinasi Covid-19 di SMP Negeri 7 Jakarta Timur, Kamis (15/7/2021). Vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac ini diperuntukkan bagi warga berusia 18 tahun ke atas. Program vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas terus ditingkatkan di tengah lonjakan kasus harian Covid-19. Kementerian Kesehatan mencatat hingga Kamis (15/7/2021), 39.628.149 orang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Setelah menuai kritik dari berbagai pihak, pemerintah resmi mencabut rencana vaksinasi gotong royong individu berbayar. Stok vaksin Sinopharm yang telah dipesan perlu diserap, termasuk    dengan menurunkan harga vaksin bagi perusahaan skala kecil-menengah, atau dibeli oleh pemerintah untuk menambah pasokan vaksin bagi program pemerintah.

Pengumuman pembatalan vaksin gotong royong individu berbayar disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jumat (16/7/2021), di Jakarta. Menurut dia, mekanisme vaksinasi gotong royong tetap melalui perusahaan dan perusahaan yang akan mengganti biaya vaksinasi bagi seluruh karyawan.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan