Nilai Tambah Jadi Kunci Menembus Pasar Premium
Nilai tambah yang dicari konsumen pasar premium terhadap produk-produk hortikultura, seperti buah dan sayur, antara lain, kesehatan dan dampaknya terhadap daya tahan tubuh, nilai gizi, hingga sertifikasi produk.
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 memperkuat permintaan terhadap produk hortikultura, khususnya di pasar premium. Agar dapat mengoptimalkan momentum tersebut, pemasok produk mesti memberikan nilai tambah berupa pencantuman kandungan gizi produk yang dijual, cara penanaman, dan pemanfaatan teknologi di kemasan produk.
Menurut Menteri Pertanian 2000-2004, Bungaran Saragih, pasar premium umumnya menuntut sejumlah kualitas, seperti aspek kesehatan, kesegaran, dan harga yang kompetitif. ”Setelah memahaminya, pelaku agrobisnis mesti menyusun strategi dari hulu, seperti produksi, sistem pertanian, pemanfaatan teknologi, dan penggunaan bibit unggul,” katanya dalam webinar berjudul ”Horticulture Business: Key to Penetrate Premium Market”, Rabu (14/7/2021).