logo Kompas.id
EkonomiNilai Tambah Jadi Kunci...
Iklan

Nilai Tambah Jadi Kunci Menembus Pasar Premium

Nilai tambah yang dicari konsumen pasar premium terhadap produk-produk hortikultura, seperti buah dan sayur, antara lain, kesehatan dan dampaknya terhadap daya tahan tubuh, nilai gizi, hingga sertifikasi produk.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9wk8t-uMbQ-BuoTFHP_9kv9YK_U=/1024x591/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F60e613d4-7262-45fc-99e7-e543614f72f3_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Sejumlah warga mengunjungi pasar swalayan buah dan sayur di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (29/4/2021). Aktivitas mereka dibarengi dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 memperkuat permintaan terhadap produk hortikultura, khususnya di pasar premium. Agar dapat mengoptimalkan momentum tersebut, pemasok produk mesti memberikan nilai tambah berupa pencantuman kandungan gizi  produk yang dijual, cara penanaman, dan pemanfaatan teknologi di kemasan produk.

Menurut Menteri Pertanian  2000-2004, Bungaran Saragih, pasar premium umumnya menuntut sejumlah kualitas, seperti aspek kesehatan, kesegaran, dan harga yang kompetitif. ”Setelah memahaminya, pelaku agrobisnis mesti menyusun strategi dari hulu, seperti produksi, sistem pertanian, pemanfaatan teknologi, dan penggunaan bibit unggul,” katanya dalam webinar berjudul ”Horticulture Business: Key to Penetrate Premium Market”, Rabu (14/7/2021).

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan