logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDurian Kalimantan, Kearifan...
Iklan

Durian Kalimantan, Kearifan Lokal Berabad-abad

Hutan belantara menjadi kekayaan alam tak ternilai bagi Kalimantan Tengah. Durian hutan juga jengkol jadi andalan. Namun, alih fungsi lahan membuat hutan dan daya dukung lingkungan terancam.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dan SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/845TfoD719LbKQXQXHssQEKMY34=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F2df3847e-462f-4dee-86a3-819d051549e5_jpg.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Para pengumpul datang ke Desa Kubung, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, untuk membeli durian matang dari warga sekitar. Durian menjadi salah satu produk atau hasil hutan bukan kayu masyarakat Dayak Tomun di Kalimantan Tengah.

Sebagian masyarakat Kalimantan menjaga pepohonan duriannya dengan tradisi ratusan tahun. Bagi warga adat tertentu, mempertahankan hutan bahkan sama dengan menjaga ibu.

Durian menjadi mata pencarian utama masyarakat Desa Kubung, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Desa itu berjarak 616 kilometer dari Palangkaraya, ibu kota Kalteng. Perjalanan menuju Kecamatan Delang cukup membuat napas berdeham.

Editor:
budisuwarna
Bagikan