logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLokasi Budidaya Buah-buahan...
Iklan

Lokasi Budidaya Buah-buahan yang Tersebar Masih Menjadi Kendala

Indonesia memiliki variasi dan jumlah buah-buahan yang sangat potensial sebagai komoditas ekspor. Namun, lokasi budidaya buah-buahan yang tersebar masih menjadi kendala utama.

Oleh
DWI BAYU RADIUS dan M PASCHALIA JUDITH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fFyvjR0sXuxZzumzJZm2le2lvMg=/1024x644/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F34d4d242-9807-427c-9fb6-ccbdc7111baf_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Nanas yang telah dipetik dari perkebunan berada di pabrik pengolahan PT Great Giant Pinneapple (GGP), Lampung Tengah, Lampung, Rabu (16/6/2021). Nanas menempati posisi pertama untuk ekspor buah nasional. Sentra nanas tersebar di sejumlah provinsi, seperti Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Produk nanas kaleng PT GGP telah menembus pasar ekspor 55 negara di Eropa, Amerika, dan Asia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Lokasi budidaya buah yang tidak terkonsentrasi di Indonesia menjadi kendala signifikan untuk mengembangkan sektor buah-buahan. Jarak antarperkebunan itu menyebabkan penyerapan komoditas, terutama untuk ekspor, tak optimal.

Menurut Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto di Jakarta pada pertengahan Juni 2021, perkebunan buah yang tak terpadu turut berdampak terhadap permintaan ekspor yang belum semuanya dapat dipenuhi.

Editor:
Dahono Fitrianto
Bagikan