logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPengembangan Pusat Manufaktur ...
Iklan

Pengembangan Pusat Manufaktur Mikroelektronika Sebagai Alternatif Solusi

Meski mengimpor mayoritas barang jadi komputer dan elektronika, Indonesia perlu mempunyai solusi jangka menengah panjang untuk atasi dampak kekurangan pasokan cip. Membangun pusat manufaktur mikroelektronika, misalnya

Oleh
MEDIANA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/on3Z62oVKU9abMeJIde6MRLOIIY=/1024x663/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fef810a7e-94f9-4925-bb04-6306d37d1969_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Suasana pameran produk elektronik. Pameran produk elektronik, International Consumer Electronics Expo Indonesia yang digelar di di Jakarta Convention Center (Hall A dan Hall B), Rabu (18/12/2019), diikuti 200 peserta dengan 300 brand dari para produsen. Berbagai macam produk elektronik seperti drone, virtual reality (VR), komputer, aksesoris, kamera, bluetooth speaker, smartwatch, vapes, IOT, LED Light, memenuhi ruang pameran. Pameran ICEE berakhir tanggal 19 Desember 2019.Kompas/Alif Ichwan18/12/2019

JAKARTA, KOMPAS - Fenomena kekurangan pasokan cip global berdampak kepada produksi barang komputer dan elektronika. Situasi ini diperkirakan bisa berlangsung sampai dua tahun mendatang. Sebagai negara yang memiliki kecenderungan lebih besar mengimpor barang jadi, fenomena itu berpotensi menyebabkan kenaikan harga jual, sekaligus kelangkaan produk di tingkat konsumen akhir.

Terkait hal itu, Indonesia diharapkan tetap punya strategi mengundang investasi rantai nilai industri barang komputer dan elektronika masuk ke dalam negeri. Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Irman Idris menyampaikan hal tersebut saat dihubungi, Senin (21/6/2021), di Jakarta. Ia merespons positif gagasan pemerintah tentang perlunya pusat manufaktur atau engineering center di bidang semikonduktor (mikroelektronika) yang diungkapkan awal Juni lalu. Menurutnya,  hal itu menjadi opsi solusi jangka menengah.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan