Investor ”Angkatan Korona”
Sejak pandemi, pasar modal kedatangan banyak investor pemula. Bekerja dan mendapatkan uang dari rumah membuat mereka tertarik mencoba peruntungan di pasar modal. Sayangnya, mereka tidak dibekali pemahaman yang cukup.
Seiring mulai pulihnya perekonomian seusai terpuruk dihantam pandemi Covid-19, muncul beragam cerita tentang warga yang coba-coba bermain saham, lalu duitnya amblas akibat harga saham anjlok dan yang bersangkutan melakukan cut loss. Curhatan yang mereka lemparkan ke media sosial umumnya viral karena banyak netizen yang merasa prihatin.
Ada yang rugi ratusan juta rupiah. Padahal, uang yang digunakan untuk bermain saham adalah hasil berutang dari 10 aplikasi pinjaman online (daring). Selain itu juga ada curhatan seorang ibu yang berpotensi merugi gara-gara bermain saham. Padahal, uang yang dipakai merupakan uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga). Uangnya ”tersangkut” karena harga saham malah turun, tetapi tidak dijual meskipun sudah merugi hingga 25 persen.