logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPermintaan Pulih, Manufaktur...
Iklan

Permintaan Pulih, Manufaktur Terdongkrak

Aktivitas pabrik di Asia tumbuh pada Mei 2021 berkat pemulihan permintaan global. Namun, kenaikan biaya bahan baku dan kendala rantai pasokan masih membayangi prospek ekonomi ke depan.

Oleh
Agnes Theodora/Benny Dwi Koestanto
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2a_lXI_5BkbmxK1_qB8wUMyYh7o=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200917WEN3_1600323617.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Salah satu bagian proses pengerjaan material yang sebagian besar berbahan logam antikarat di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Krisis ekonomi selama pandemi juga berdampak pada bisnis ini karena sebagian besar konsumennya merupakan industri layanan dan jasa.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pemulihan permintaan global dinilai mendongkrak aktivitas manufaktur di kawasan Asia. Situasi serupa terjadi di Indonesia yang  indeks manajer pembelian manufakturnya mengalami ekspansi dalam tujuh bulan berturut-turut dan mencapai angka tertinggi pada Mei 2021.

Aktivitas pabrik di China, merujuk data indeks manajer pembelian (PMI) terbaru, telah berkembang pada laju tercepat tahun ini pada Mei 2021. Hal itu dinilai terdorong oleh permintaan yang solid dari dalam dan luar negeri. Sementara di Jepang dan Korea Selatan, sesuai data PMI terbaru, menunjukkan ekspansi yang moderat.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan