logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPelanggan Berubah, Peritel...
Iklan

Pelanggan Berubah, Peritel Berbenah

Peritel modern dengan bentuk minimarket lebih bertahan di masa pandemi. Sebaliknya, peritel dengan format supermarket dan hipermarket menghadapi tantangan. Mereka dituntut mempertimbangkan ulang strategi bisnisnya.

Oleh
Joice Tauris Santi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nImk_Sih9el_qmKgAPGk2wKCdbU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F4f90981e-a820-4732-93f0-2401c5acd941_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengunjung memilih sejumlah barang saat berbelanja di gerai hipermarket Giant Ekstra Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (30/5/2021). Jelang ditutupnya semua gerai hipermarket Giant per Juli 2021, pengunjung menyerbu sejumlah gerai Giant untuk berbelanja barang yang ditawarkan dengan harga diskon. Perubahan perilaku konsumen yang tidak lagi berbelanja kebutuhan harian untuk stok satu bulan dan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun menyebabkan banyak perusahaan ritel modern gulung tikar dan beralih fungsi.

Bisnis ritel pada sektor penyedia kebutuhan sehari-hari atau fast-moving consumer goods (FMCG) modern terbagi setidaknya menjadi tiga segmen. Setiap segmen dibedakan menurut format dan ukuran gerai yang disediakan oleh peritel.

Hipermarket merupakan gerai yang berukuran lebih dari 5.000 meter persegi, menyediakan berbagai macam kebutuhan dalam satu atap. Supermarket menempati luasan lahan sekitar 1.000 meter persegi dan segmen terakhir adalah minimarket yang cukup dengan luasan lahan dimulai dari 100 meter persegi.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan