logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บTerdampak Pandemi, Ritel di...
Iklan

Terdampak Pandemi, Ritel di Titik Nadir

Kebijakan penutupan dan alih fungsi gerai adalah langkah strategis perusahaan untuk menyikapi pergeseran tren konsumsi serta untuk bertahan di tengah pandemi. Peritel memilih mengembangkan format ritel yang prospektif.

Oleh
Agnes Theodora
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qqca_AbNgRmI4408yAvv3U1aEq0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F319b9225-2d6d-4d2b-8d94-af5b935b9b60_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sejumlah rak di gerai perbelanjaan ritel di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, telah kosong karena barangnya yang dijual dengan harga diskon telah diborong warga, Jumat (5/4/2021). Potongan harga diberikan karena gerai tersebut akan tutup. Perilaku belanja warga yang berubah selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab tutupnya gerai perbelanjaan ritel tersebut.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Di saat indikator penjualan eceran dan konsumsi masyarakat mulai membaik, satu per satu perusahaan ritel besar justru gulung tikar dan beralih fungsi karena terdampak pandemi Covid-19. Pelaku usaha berharap pemerintah dapat segera merealisasikan rencana pemberian stimulus pada sektor ritel.

PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group menjadi perusahaan ritel terbaru yang akan menutup semua gerai hipermarket Giant per Juli 2021. Menurut rencana, lima gerai Giant akan diubah menjadi gerai baru perlengkapan rumah tangga IKEA, sementara gerai hipermarket Giant lainnya akan ditutup.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan