logo Kompas.id
EkonomiIndustri Tekstil Perlu Segera ...
Iklan

Industri Tekstil Perlu Segera Didorong untuk Bangkit

Industri tekstil perlu segera didorong untuk bangkit dari keterpurukan akibat membanjirnya produk impor murah dan pandemi yang melemahkan daya beli. Meski tumbuh negatif, sektor ini terus menyerap tenaga kerja.

Oleh
Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yMUtEs5G8R0s-_YZuepZExFOb5U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F25fd6abe-c064-4b2a-b544-ca600f1fda7c_jpg.jpg
KOMPAS/Lasti Kurnia

Aktivitas perniagaan di pusat garmen dan pakaian jadi Pasar Tanah Abang, Jakarta yang tak hanya melayani pasar lokal, tetapi juga mancanegara,  Jumat (7/2/2020). Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri tekstil dan pakaian jadi menunjukkan kinerja yang signifikan pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 15,35 persen. Pertumbuhan ini memasukkan industri tekstil dan pakaian jadi sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang menjadi prioritas untuk memasuki era industri 4.0 berdasarkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0.

JAKARTA, KOMPAS — Kinerja industri tekstil dan produk tekstil masih tertekan lantaran kesulitan bersaing dengan serbuan produk impor. Untuk mendorong industri tekstil bangkit di tengah pandemi, langkah-langkah membendung penetrasi produk impor sedang disiapkan.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor yang paling diandalkan untuk menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dikelola Kementerian Perindustrian, dari tahun ke tahun, serapan tenaga kerja sektor ini terus meningkat, bahkan di tengah situasi pandemi Covid-19. Pada 2018, ada 1,7 juta pekerja di sektor TPT, naik menjadi 2,8 juta pekerja pada 2019. Pada 2020, meskipun tertekan pandemi, serapan tenaga kerja di sektor TPT justru melonjak menjadi 3,9 juta orang.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan