logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บJangan Terlena Data dan Angka
Iklan

Jangan Terlena Data dan Angka

Meski ada perbaikan, kondisi belum pulih sepenuhnya. Pemulihan ekonomi belum merata, baik secara sektoral maupun kewilayahan. Pengangguran yang menurun juga belum tentu menggambarkan kualitas kesejahteraan.

Oleh
Agnes Theodora
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bxGr0EuRU0LTEvxrF-xHntBs1_w=/1024x1388/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F08d3f8ff-3206-4950-b643-5b19f8dc6f6d_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Gedung-gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini minus 0,74 persen.

Survei keadaan ketenagakerjaan per Februari 2021 dan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2021 yang diumumkan bersamaan pada Mei 2021 mulai menunjukkan angka menggembirakan. Namun, seperti adagium the devil is in the details, sesuatu bisa terlihat baik-baik saja dari kejauhan tetapi tidak demikian apabila dilihat lebih dekat.

Selayang pandang, situasi memang mulai membaik pada awal tahun ini dibandingkan kondisi pada Agustus 2020. Tahun lalu, segala sendi perekonomian terpuruk karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berakhir pada Juni 2020. Roda usaha tersekat, pemutusan hubungan kerja meningkat, dan upah pekerja menurun drastis.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan