logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSampah Parsel dan Hamper,...
Iklan

Sampah Parsel dan Hamper, Jangan Terburu-buru Langsung Dibuang

Sampah wadah luaran ataupun isi produk dalam parsel dan hamper semestinya tidak langsung dibuang begitu saja. Ada langkah-langkah bijak agar penerima kiriman bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5YtwNUwS12jMhTwIoqQmUZoM0iI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fb145b914-20a5-4fb0-90f5-7ff38725418f_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Calon konsumen memilih bingkisan parsel di Toko Pusat Parcel, Jalan Suryakencana, Bogor, Jumat (15/5/2020). Di masa pandemi, bingkisan menjadi salah satu pilihan sarana menjalin silaturahmi.

Kiriman parsel dan hamper Lebaran sudah mulai berdatangan sebagai penanda silaturahmi. Ketika larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah karena pandemi Covid-19, kedua bentuk antaran itu semakin populer dan diharapkan bisa menjaga relasi meski tidak berjumpa secara fisik.

Namun, tidak semua material wadah ataupun pembungkus barang isi dalam parsel dan hamper ramah lingkungan. Beberapa sampah parsel dan hamper, seperti saput plastik tipis (cling wrap), plakban plastik, anyaman rotan sintesis, dan plastik pembungkus makanan membutuhkan waktu puluhan tahun hingga ratusan tahun untuk bisa terurai di Bumi.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan