logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIroni Surya Atap
Iklan

Ironi Surya Atap

PLTS diandalkan pemerintah untuk menaikkan bauran energi baru dan terbarukan. PLTS atap berpotensi besar mempercepat pencapaian itu. Syaratnya, ada kebijakan yang berpihak untuk mendukung tujuan tersebut.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XgnwLyXVqB9rJ-UrwY0Vhj81z6I=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F8161a44f-dd54-48e0-b52c-1651bfa79563_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Pemerintah mendorong dunia industri dan pemerintah pusat dan daerah memanfaatkan atap bangunan dan gedung yang mereka miliki dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya di atasnya.

Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang diandalkan pemerintah untuk mengejar target bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025. Salah satu sasaran prioritas percepatan adalah pemasangan PLTS atap. Sayangnya, rancangan kebijakannya justru menjadi ironi.

Saat ini, posisi bauran energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional sebesar 11,2 persen. Dalam Rencana Umum Energi Nasional, target bauran pada 2025 adalah 23 persen. Peran energi baru dan terbarukan diharapkan terus meningkat menjadi sedikitnya 31 persen pada 2050.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan