logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenyatuan BUMN Pangan Topang...
Iklan

Penyatuan BUMN Pangan Topang Kesejahteraan Petani

Penggabungan BUMN pangan diharapkan mengefisienkan rantai pasok yang membuat produk pertanian, peternakan, dan perikanan semakin kompetitif. Selain itu, penggabungan itu diharapkan mendongkrak kesejahteraan petani.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R3f0QrdNTH2wKXj1BKpVBaKjcFo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F6acae28e-d438-4b7a-a284-da1a9aa3c355_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petani memanen padi di sawah yang dikepung perumahan di Desa Sendangadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (29/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Salah satu cita-cita pembentukan holding atau gabungan perusahaan pelat merah di rumpun pangan ialah menyokong kesejahteraan petani melalui penguatan daya saing produk pertanian dalam negeri. Daya saing produk dan kesejahteraan petani diharapkan meningkat seiring dengan kian efisiennya proses produksi, pengolahan, hingga distribusi.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI menjadi calon induk badan usaha milik negara (BUMN) di rumpun (kluster) pangan. Calon anggotanya terdiri dari PT Berdikari (Persero), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), PT Perikanan Nusantara (Perinus), PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Sri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI, dan PT Garam (Persero).

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan