logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊUMKM Indonesia Mesti...
Iklan

UMKM Indonesia Mesti Optimalkan Potensi Pasar Digital

Pendampingan terus-menerus mesti dilakukan agar pelaku UMKM yang masuk ke pasar digital dapat menghasilkan produk berdaya saing dengan kapasitas produksi tinggi untuk merespons kebutuhan dalam jumlah banyak dan cepat.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tlQTvx2VPs67cpsPEaAQtNGx_4k=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fd4021d7f-3899-4c07-ae3a-8b340ae4f483_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Kasman (40) menunjukkan tiga dari empat kode QR standar Indonesia (QRIS) yang dimilikinya sebagai sarana pembayaran di lapaknya di Pasar Segar Paal II, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (25/2/2021). Per Desember 2020, baru 41.803 dari 292.122 pedagang mikro, kecil, dan menengah di Sulut yang menyediakan QRIS.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah beradaptasi dengan pasar digital menentukan daya tahan segmen tersebut. Dukungan berbagai pihak dibutuhkan agar infrastruktur digital yang telah dikembangkan pemerintah mampu dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM, termasuk yang bergerak pada industri kreatif, dalam menggarap potensi pasar digital.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat, sepanjang tahun 2020 ada penambahan 4 juta pelaku UMKM yang masuk ke platform digital. Dengan demikian, secara total saat ini ada sekitar 12 juta pelaku UMKM atau 19 persen dari total UMKM di Indonesia yang sudah terhubung dengan ekosistem digital.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan