logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBulog Belum Optimalkan Serapan...
Iklan

Bulog Belum Optimalkan Serapan Beras Petani di Jawa Timur

Petani hampir tak merasakan kehadiran Bulog di tengah masa panen raya ini. Sebagai penyangga ketahanan pangan, Bulog seharusnya bisa lebih optimal lagi menyerap beras petani di Jatim yang menjadi lumbung pangan nasional.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dCBxxIDxmDRqca1F3FQXhXZy7Ks=/1024x603/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F3d7ccda3-6b39-4f01-8084-79fb91b4cc1c_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Buruh bongkar muat memindahkan karung berisi beras lokal yang baru tiba di Gudang Bulog Divre Jawa Timur di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Berdasar data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), dengan luas panen 1.754.380 hektar, Jawa Timur bisa menghasilkan padi sebanyak 9.944.538 ton CKG atau setara 5.72.597 ton beras. Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Bulog dapat menyerap tidak lagi 1500 ton pe hari tapi menjadi 2000 ton beras per hari.

SURABAYA, KOMPAS - Serapan beras petani selama musim panen raya tahun ini dinilai kurang optimal. Realisasi pengadaan beras lokal oleh Perusahaan Umum Bulog masih rendah. Disisi lain banyak mitra penggilingan padi mengeluh kesulitan memenuhi kualifikasi yang ditentukan.

Berdasarkan data Perum Bulog Kanwil Jatim, stok beras per Kamis (15/4/2021) sebanyak 236.000 ton. Stok beras itu meningkat dibandingkan sebelumnya Rabu (24/3) sebesar 230.000 ton. Mayoritas stok berasal dari pengadaan beras petani dan hanya sebagian kecil yakni sekitar 30.000 ton yang berasal dari impor.

Editor:
agnespandia
Bagikan