logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊProduksi Tebu Diprediksi Naik ...
Iklan

Produksi Tebu Diprediksi Naik 20 Persen, Pelonggaran Impor Gula Ancam Stabilitas Harga

Petani tebu di Jatim optimistis produksinya naik hingga 20 persen pada musim tebang tahun ini. Pelonggaran regulasi impor gula dikhawatirkan mengancam stabilitas harga gula petani.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WkJk1eWoKJMSrt3jwgrLcSGoDcs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F873263d3-d251-438c-a2ed-d4ab9061ffdc_jpg-720x480.jpg
KOMPASTotok Wijayanto

Buruh harian membongkar gula rafinasi yang didatangkan dari India dengan menggunakan Kapal Margaret SW di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor sekitar 680.000 ton gula mentah dan gula konsumsi sejak akhir tahun lalu. Pemerintah mengandalkan gula impor untuk mengatasi lonjakan harga seiring naiknya permintaan konsumen menjelang Ramadhan dan Lebaran 2021.

SURABAYA, KOMPAS β€” Petani tebu di Jatim optimistis produksinya naik hingga 20 persen pada musim tebang tahun ini. Kenaikan itu akan berdampak pada peningkatan utilitas pabrik gula berbasis tebu dan lama masa giling. Pelonggaran regulasi impor gula dikhawatirkan mengancam stabilitas harga gula petani.

Petani tebu di Lumajang yang juga Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PTPN XI Satuki mengatakan, musim panen diprediksi mulai terjadi pada pertengahan Mei atau awal Juni. Berdasarkan pantauan pertumbuhan tanaman tebu saat ini, pihaknya optimistis hasil panen jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Editor:
agnespandia
Bagikan