logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊInspirasi dari Menara Tinggi
Iklan

Inspirasi dari Menara Tinggi

Keberadaan 800.000 masjid serta 200.000 mushala, langgar, dan surau berpotensi memberdayakan ekonomi kerakyatan di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah. Sinergi antarpihak dibutuhkan untuk mewujudkan potensi itu.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ghL33bXEYGhe4UAm2VwZ0ljVWxk=/1024x639/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F9e289092-44fa-4a6b-89b2-e95d3256231c_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2021 di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/3/2021). Pameran yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur ini untuk memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.

Minaret atau menara masjid yang tinggi adalah tempat mengumandangkan azan. Namun, menara itu juga memiliki fungsi kontrol sosial. Dahulu, para sahabat Nabi Muhammad SAW naik ke ketinggian menara masjid untuk melihat rumah mana yang dapurnya tidak pernah berasap.

Mereka lalu turun mendatangi penghuni rumah itu untuk menanyakan kenapa dapurnya tidak pernah berasap. Ketika diketahui di rumah itu tidak ada bahan makanan untuk dimasak, perhatian dan bantuan dapat digalang agar dapur warga yang berkekurangan itu kembali berasap.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan