logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPembiayaan Industri Perhotelan...
Iklan

Pembiayaan Industri Perhotelan Butuh Intervensi

Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan membuka peluang stimulus tambahan di sektor pariwisata, terutama industri perhotelan, untuk memulihkan penyaluran kredit.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DDf05Bw2ONBa-5BOVrpITo1Gxoo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fdf5b0d33-9f8e-46dd-b3ad-c6617571658d_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Dokter menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada karyawan hotel dalam kegiatan vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata di Nusa Tenggara Barat di Dinas Pariwisata NTB, Mataram, Selasa (16/3/2021). Pada tahap pertama, vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata diberikan kepada 240 orang yang berasal dari sejumlah kawasan wisata di Lombok, seperti Mandalika, Mataram, Senggigi, Tiga Gili, dan Sekotong. Vaksinasi tersebut diharapkan ikut mendorong percepatan pemulihan sektor pariwisata yang sangat terdampak oleh merebaknya Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Industri perhotelan berpotensi menyumbang kenaikan rasio kredit macet industri perbankan nasional jika intervensi tidak segera dilakukan pemerintah dan otoritas. Intensif seperti syarat kredit yang lebih longgar dibutuhkan sektor pariwisata untuk bisa pulih setelah pada 2020 terpukul pandemi Covid-19.

Saat dikonfirmasi, Minggu (28/3/2021), Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani berharap pemerintah dan otoritas di sektor keuangan dapat mengintervensi untuk mempermudah pengusaha di sektor pariwisata untuk menarik pembiayaan atau kredit baru dari bank.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan