logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPeluang Genjot Serapan Gabah...
Iklan

Peluang Genjot Serapan Gabah Petani Terbuka Lebar

Upaya penyerapan beras produksi dalam negeri yang dilakukan oleh Perum Bulog belum berdampak signifikan terhadap harga gabah petani. Peluang menggenjot serapan masih terbuka lebar dengan semua sumber daya milik Bulog.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qzn1hd5CqHH7UB2iWtAdsAA0eW0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F1a0d95cc-0e29-485b-a557-c463c1868771_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Petani berharap pemerintah tidak mengimpor beras dan memprioritaskan penyerapan beras petani di Desa Brobot, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (23/3/2021).

SURABAYA, KOMPAS โ€” Upaya penyerapan beras produksi dalam negeri yang dilakukan oleh Perum Bulog belum berdampak signifikan terhadap harga gabah ditingkat petani. Kenaikan harga gabah yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi oleh kualitas produksi. Dengan semua sumber daya yang dimiliki, peluang menggenjot serapan gabah petani terbuka lebar.

Berdasarkan data Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jatim, harga gabah kering panen (GKP) ditingkat petani saat ini rata-rata berada di kisaran Rp 3.400-Rp 3.500 per kilogram. Gabah kering giling (GKG) berada di kisaran Rp 3.800-Rp 4.000 per kilogram. Harga gabah ini mengalami kenaikan dibandingkan dua pekan lalu yang berada di kisaran Rp 3.200-Rp 3.300 per kg GKP dan Rp 3.700-Rp 3.800 per kg untuk GKG.

Editor:
agnespandia
Bagikan