logo Kompas.id
›
Ekonomi›Impor Beras Pertaruhkan Nasib ...
Iklan

Impor Beras Pertaruhkan Nasib Petani

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung menolak rencana pemerintah mengimpor beras saat panen raya. Saat ini, harga jual gabah mulai anjlok dan sulit diserap oleh penggilingan.

Oleh
VINA OKTAVIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dZfm2HHFnqhKZpECbVVswc_52oc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210322GER_Serapan-Bulog9_1616405815.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Kepala Gudang Bulog Ketapang II Ashadi menunjukkan gabah hasil serapan dari petani yang disimpan di Gudang Bulog Ketapang II Banyuwangi, Senin (22/3/2021). Bulog berupaya meningkatkan serapan gabah petani dengan menambah gudang-gudang filial saat memasuki musim panen raya.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS â€” Kontak Tani Nelayan Andalan  Lampung menolak rencana pemerintah mengimpor beras saat panen raya. Saat ini, harga jual gabah mulai anjlok dan sulit diserap oleh penggilingan.

Wakil Ketua I Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung M Amin Syamsudin menilai rencana pemerintah  mengimpor 1 juta ton beras tidak berpihak kepada petani di dalam negeri. Pasalnya, saat ini, sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk Lampung, memasuki masa panen raya.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan