Iklan
Warung ”Bon Dulu” Melintasi Zaman
Warung sembako dan toko kelontong melintasi zaman. Buku tulis gelatik catatan utang, toko kelontong dalam kartu pos tahun 1913 dan 1919, serta warung pintar mewarnai perjalanan sektor usaha ekonomi kerakyatan itu.
Menarik mencermati sejumlah peringatan dilarang utang di sejumlah warung sembako atau toko kelontong yang dimuat di sejumlah media dan media sosial. Misalnya, ”Tidak melayani BON. Hirosima hancur karena BOM, warung hancur karena BON” dan ”Dilarang utang, karena kalau ditagih, galakan yang utang”.
Bahkan ada juga warung yang memasang daftar peringkat pelanggan dengan utang terbanyak. Di samping itu, masih banyak pula warung yang memiliki buku catatan utang para pelanggannya.