logo Kompas.id
EkonomiWarung ”Bon Dulu” Melintasi...
Iklan

Warung ”Bon Dulu” Melintasi Zaman

Warung sembako dan toko kelontong melintasi zaman. Buku tulis gelatik catatan utang, toko kelontong dalam kartu pos tahun 1913 dan 1919, serta warung pintar mewarnai perjalanan sektor usaha ekonomi kerakyatan itu.

Oleh
hendriyo widi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZYt8YTw5j1K9ycNBYzENmleoUpo=/1024x497/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190227_144747_1551275673.jpg
FRANSISCA NATALIA UNTUK KOMPAS

Warung Pintar yang berada di daerah Gondangdia, Jakarta Pusat.

Menarik mencermati sejumlah peringatan dilarang utang di sejumlah warung sembako atau toko kelontong yang dimuat di sejumlah media dan media sosial. Misalnya, ”Tidak melayani BON. Hirosima hancur karena BOM, warung hancur karena BON” dan ”Dilarang utang, karena kalau ditagih, galakan yang utang”.

Bahkan ada juga warung yang memasang daftar peringkat pelanggan dengan utang terbanyak. Di samping itu, masih banyak pula warung yang memiliki buku catatan utang para pelanggannya.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan