logo Kompas.id
›
Ekonomi›Surplus Beras, Sumsel Tak...
Iklan

Surplus Beras, Sumsel Tak Butuh Beras Impor

Beras impor belum diperlukan di Sumsel karena saat ini di Sumsel sedang surplus beras hingga 2,07 juta ton. Pemprov Sumsel fokus untuk memperbaiki harga gabah yang kini anjlok cukup dalam.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M9Kz2skY1fI-bmbsl02X4q9L3Zk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201013RAM-Pembangunan-Perkantoran-Pemprov-Sumsel-II_1602831183.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Seorang petani sedang memanen padi di Palembang Sumatera Selatan, Selasa (13/10/2020). Potensi produksi beras di Sumsel diprediksi meningkat hingga akhir tahun 2020. Hal ini dikarenakan adanya ekstensifikasi lahan pertanian dengan memafaatkan lahan rawa lebak.

PALEMBANG,KOMPAS—Beras impor belum diperlukan di Sumsel karena saat ini di Sumsel sedang surplus beras hingga 2,07 juta ton.  Pemerintah Provinsi Sumsel kini tengah fokus untuk memperbaiki harga gabah yang kini anjlok cukup dalam. Hal tersebut juga telah disampaikan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru kepada Menteri Pertanian.

Wakil Gubenur Sumatera Selatan Mawardi Yahya, Senin (22/3/2021) menuturkan, di saat panen raya seperti saat ini harga gabah di Sumsel malah turun. Bahkan bisa mencapai Rp 3.500 per kg. Hal ini tentu menjadi ironi di tengah upaya Sumsel untuk menjadi lumbung pangan dan menciptakan swasembada pangan.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan