logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLaku Kagak, Pegal Iya...
Iklan

Laku Kagak, Pegal Iya...

Pagebluk memutarbalikan 180 derajat kondisi pedagang kaki lima di kawasan wisata. Mereka lebih sering pegal karena menunggu pembeli ketimbang pegal melayani pembeli.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SGDYRcFudXut_miCsG7kd0TDXto=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc263587e-7a7f-4b3c-8c67-a3fe2c1ec178_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Pedagang kaki lima di Kali Besar, Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat, Jumat (19/3/2021). Sepinya kawasan wisata berkelindan dengan pemasukan mereka yang berkurang drastis.

Pandemi Covid-19 telah melemahkan sebagian besar sektor ekonomi. Pedagang kaki lima yang mengandalkan konsumen dari warga yang beraktivitas di ruang publik ini salah satunya yang lumayan terpukul. Segala usaha diupayakan, omzet mereka tetap seret. Pelonggaran aktivitas juga tak cukup berpengaruh.

Ningrum (58) duduk sambil memijat telapak kakinya di lapak dagangannya yang terletak di dekat pintu utama Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penjual minuman saset dan kemasan ini baru mengantongi Rp 15.000 hingga tengah hari, Jumat (19/3/2021).

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan