logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMandiri Energi dengan Transisi
Iklan

Mandiri Energi dengan Transisi

Kotoran ternak bisa diolah menjadi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengembangan biogas cocok untuk wilayah perdesaan dan mengurangi ketergantungan pada elpiji atau minyak tanah.

Oleh
ARIS PRASETYO/KRIS RAZIANTO MADA/ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aEEeVG9qFrvEJapaP2wnmlbgbv8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fc27aaf65-9eb8-424f-ba35-fc58244696e8_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Dua warga Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (9/11/2016), tengah memeriksa digester biogas yang ada di halaman rumah mereka. Beberapa tahun terakhir, sebagian besar warga dusun yang berada di lereng paling atas Gunung Panderman ini memanfaatkan biogas dari kotoran sapi untuk memasak.

Saharuddin (40) tidak yakin kapan terakhir kali mengisi ulang tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram di rumahnya. Sudah berbulan-bulan, warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, itu memasak menggunakan gas dari kotoran sapi. Dia bukan satu-satunya pengguna bahan bakar yang dikenal sebagai biogas itu.

”Saya termasuk yang terlambat menggunakan biogas. Padahal, saya sudah lama punya sapi. Selama ini, kotorannya kurang dimanfaatkan,” ujar Saharuddin pada akhir Januari 2021 saat dijumpai di rumahnya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan