logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Membutuhkan...
Iklan

Indonesia Membutuhkan Percepatan Transisi Energi

Indonesia masih jauh dari target bauran energi terbarukan 23 persen pada 2025. Mengurangi pemakaian energi fosil juga demi lingkungan yang lebih baik.

Oleh
ARIS PRASETYO/KRIS RAZIANTO MADA/ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rgCP-qXhUutfC8F6mxf1gSka4oA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F60ebe738-0d12-4cb9-97e0-4f781297373b_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/2/2021). PLTB yang mulai dibangun pada 2013 tersebut saat ini tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat. Meski masih bisa difungsikan, kerja baterainya tidak maksimal.

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia mempunyai utang komitmen pada Perjanjian Paris 2015 untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 demi mengerem kenaikan suhu global tak mencapai 2 derajat celsius dan jika memungkinkan 1,5 derajat celsius. Mengurangi pemakaian energi fosil dan mengoptimalkan energi terbarukan perlu dipercepat untuk mencapai target tersebut.

Di sisi lain, ketergantungan pada energi fosil juga menjadi penyebab dari polusi udara, pencemaran lingkungan, dan defisit neraca perdagangan.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan