Jika ada desa yang cukup produktif dalam melestarikan warisan budaya lokal, salah satunya adalah Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Desa berhawa sejuk dengan pemandangan alam sekitar yang hijau dan menakjubkan ini telah dikenal sebagai salah satu sentra produksi songket serta ukiran kayu khas Minangkabau. Jika kita mengetik ”Pandai Sikek” di mesin pencari internet, akan tampil banyak sekali informasi berupa tulisan, foto, serta video tentang aktivitas di desa tersebut.
Hujan yang turun sepanjang malam pada bulan Desember 2014 menyisakan bau udara khas di pagi hari. Di Pandai Sikek, kehidupan berjalan seperti biasa. Warga pergi beraktivitas, bertani, bekerja di kota terdekat, seperti Padang Panjang atau Bukittingi, atau tetap berada di rumah untuk melakukan rutinitasnya.
Di salah satu rumah sederhana, bunyi kayu beradu menandakan bahwa pemilik rumah sedang menyelesaikan pembuatan kain songket dengan alat tenun tradisional. Pekerjaan ini dilakukan sepanjang hari tanpa target cepat menyelesaikan. Bagi warga setempat, membuat songket adalah warisan dari pendahulu mereka. Kini, mereka tetap berupaya melestarikannya. Kain songket yang telah menjadi kekayaan wastra Nusantara.