logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBUMN Tak Cukup Hanya Bertahan
Iklan

BUMN Tak Cukup Hanya Bertahan

BUMN penerima suntikan dana negara tak cukup hanya bertahan. BUMN harus berperan memulihkan ekonomi. Model bisnis baru BUMN di tiga sektor utama digulirkan.

Oleh
Agnes Theodora/aris prasetyo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/loHtjrDhiyIsBDrlIsefRdNfUD4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F162d9832-998b-4f3a-99ff-215d64412c43_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (kanan) didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri memberikan keterangan kepada jurnalis setelah menghadiri kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam rangka pencegahan korupsi melalui Whistle Blowing System (WBS) di Gedung Juang KPK, Selasa (2/3/2021). Kegiatan tersebut diikuti 27 perusahaan BUMN. WBS merupakan aplikasi untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Suntikan dana pemerintah dapat membantu badan usaha milik negara bertahan saat pandemi. Namun, tak cukup hanya bertahan, perseroan juga harus menjalankan kewajiban pelayanan publik dengan baik untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah badai resesi.

Pemerintah saat ini sedang merampingkan badan usaha milik negara (BUMN) untuk merestrukturisasi dan memangkas perusahaan yang kontribusinya tidak signifikan, baik secara profit maupun peran sosialnya, bagi publik. Langkah ini dinilai tepat.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan