logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊGerak Awal dari Kelumpuhan...
Iklan

Gerak Awal dari Kelumpuhan Pariwisata Jatim

Hampir setahun serangan pandemi Covid-19 di Jawa Timur yang belum mereda masih melumpuhkan sektor pariwisata. Kebangkitan terus diupayakan, tetapi sulit dipastikan kapan pemulihan tercapai.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yWeFmWVpQJahZ7gqOkv4uy-aNyw=/1024x598/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fb2d09c97-e793-434c-a35a-5dd43a14a2b7_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Bunga tumbuh di tebing kawasan Gunung Bromo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). Kawasan yang sempat ditutup akibat pandemi Covid-19 ini telah dibuka kembali dengan pembatasan kehadiran pengunjung atau wisatawan maksimal 20 persen dari daya tampung.

Hampir setahun serangan pandemi Covid-19 di Jawa Timur yang belum mereda masih melumpuhkan sektor pariwisata. Kebangkitan terus diupayakan, tetapi sulit dipastikan kapan pemulihan tercapai.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, kelumpuhan pariwisata di provinsi ini setidaknya tergambar dari kunjungan 20 orang dari luar negeri di Bandar Udara Juanda kurun Januari 2021. Dari jumlah itu, yang benar-benar bisa dikategorikan wisatawan mancanegara cuma seorang, yakni warga Malaysia. Yang 19 orang atau mayoritas ternyata warga Indonesia yang sedang pulang.

Editor:
agnespandia
Bagikan